Kontroversi Penjualan Rokok Dan Larangan Merokok Tapi Masih Dijual Bebas

Tahukah anda bahwa dulu iklan rokok di Indonesia tidak disensor. Bahkan menunjukan orang merokok. Baik perempuan maupun laki-laki. Dan berjalan waktu, mulai ada perubahan, dan iklan rokok, mulai tidak mempertunjukkan orang merokok. Sehingga di iklan rokok sekarang, anda tidak akan menemukan dimana ditunjukan orang merokok. Atau mengajak anda untuk merokok. Sehingga bisa dibilang iklan rokok sedikit lain daripada yang lain.

Kontroversi Penjualan Rokok Dan Larangan Merokok Tapi Masih Dijual Bebas

Bila berbicara mengenai rokok. Dulu rokok itu masih di anggap sehat. Dan dapat menghilangkan stres, dan lainnya. Tapi berjalannya waktu, semakin banyak orang membuat penelitian akannya rokok. Sehingga dibilang kandungan dalam rokok seperti nikotin dan tar itu yang tidak baik. Dan bisa memberikan atau memperbesar risiko kanker dan penyakit jantung. Sehingga kita bisa melihat adanya larangan merokok di bungkus rokok yang diperjual belikan. Sehingga rokok diperuntukan untuk orang di atas 21 tahun. Dan tidak baik untuk ibu hamil. Sehingga dilarang untuk menjual rokok kepada anak atau ibu hamil.

Dan ini merupakan aturan yang harus dipahami dan diketahui oleh para pedagang. Jadi tidak sembarang menjual tapi tahu akan peraturan mengenai penjualan. Dan ada banyak sekali pertanyaan jika rokok dilarang, sudah tahu bahayanya rokok bisa memberikan atau memperbesar risiko penyakit-penyakit berbahaya kenapa masih diperjual bebaskan. Dan ini masih menjadi kontroversi. Dan ada yang mengatakan ya karena rokok, memberikan banyak sekali pemasukkan kepada negara. Pajak dari penjualan rokok adalah yang terbesar di Indonesia, sehingga itu sangat membantu akan perekonomian Indonesia.

Sehingga di dalam bungkus atau kemasan rokok selalu dicantumkan larangan merokok, dan pun dikonsumsi harus oleh orang yang sudah cukup umur. Jadi seperti masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih merokok atau tidak. Karena masyarakat memiliki hak bebas dalam memilih. Dan jika anda sudah tahu itu salah ya jangan lakukan. Jika anda tahu itu salah, dan tetap memilih untuk melakukannya, ya anda harus tahu risikonya, dan siap mempertanggung jawabkan risikonya kedepan.