Hipospadia adalah kelainan bawaan pada alat kelamin pria, di mana meatus atau lubang uretra (saluran kemih) terletak di bawah kepala penis (glans) atau pada batang penis, bukan di ujung kepala penis seperti kondisi normal. Hal ini dapat membuat anak tidak bisa disunat secara konvensional, karena posisi meatus yang tidak biasa.
Penyebab pasti hipospadia belum sepenuhnya dipahami, tetapi diperkirakan terjadi akibat gangguan perkembangan pada janin selama masa kehamilan. Beberapa faktor risiko yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan hipospadia antara lain faktor genetik, paparan hormon selama kehamilan, serta faktor lingkungan.
Hipospadia dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi meatus uretra, yaitu:
1. Anterior: Meatus terletak di bagian bawah kepala penis atau di bagian atas batang penis.
2. Tengah: Meatus terletak di bagian tengah batang penis.
3. Posterior: Meatus terletak di bagian atas skrotum atau bahkan di daerah perineum (area antara penis dan anus).
Kelainan ini biasanya didiagnosis setelah kelahiran saat pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Pengobatan untuk hipospadia adalah pembedahan korektif, yang bertujuan untuk memindahkan meatus ke posisi yang lebih normal. Pembedahan biasanya dilakukan pada usia sekitar 6-12 bulan.
Terkadang, prosedur pembedahan melibatkan penggunaan jaringan dari bagian tubuh lain untuk memperbaiki uretra yang tidak normal. Setelah operasi, anak mungkin memerlukan perawatan khusus selama pemulihan untuk menjaga kebersihan dan memastikan penyembuhan yang baik.
Meskipun anak dengan hipospadia biasanya tidak bisa disunat seperti prosedur sunat konvensional, pembedahan korektif yang tepat dapat membantu memperbaiki kelainan ini dan memungkinkan fungsi normal pada alat kelamin anak setelah pemulihan. Penting untuk berkonsultasi dengan ahli bedah anak yang berpengalaman dalam perawatan hipospadia untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat mengenai penanganan dan tindakan pembedahan yang terbaik untuk anak Anda.