Banyak negeri kurang siap mengalami akibat kesehatan dari pergantian hawa. Dalam survei Organisasi Kesehatan Dunia( World Health Organization) 2021 tentang kesehatan serta pergantian hawa, cuma 45 dari 91 negeri yang disurvei, ataupun 49 persen, berkata mempunyai rencana ataupun strategi kesehatan serta pergantian hawa nasional.
Kemudian, cuma 8 dari 45 negeri yang memberi tahu kalau evaluasi mereka tentang akibat pergantian hawa terhadap kesehatan warganya sudah pengaruhi alokasi sumber energi manusia serta keuangan. Survei pula menciptakan 69 persen negeri memberi tahu pembiayaan yang tidak memadai selaku penghalang buat mengimplementasikan rencana ini.
Informasi tersebut dibeberkan dalam laporan terkini Lancet Countdown yang dirilis pada 21 Oktober 2021 yang pula diterima Liputan6. com. Lancet Countdown merupakan suatu kerja sama internasional yang secara independen memantau akibat kesehatan dari pergantian hawa.
Jutaan petani serta pekerja konstruksi dapat kehabisan pemasukan sebab pada hari- hari tertentu cuaca sangat panas untuk mereka buat bekerja. Kekeringan jadi lebih luas dari tadinya.
Dalam satu bagian dari laporan itu apalagi merinci jika pada 2020, lanjut usia( di atas 65 tahun) di Indonesia tercantum yang terdampak sangat parah dari paparan gelombang panas bersama lanjut usia di Tiongkok, India, Amerika, serta Jepang. Lancet Countdown mencatat mereka terpapar 3, 1 miliyar hari lebih banyak daripada jumlah rata- rata di periode 1986- 2005.
Peringatan Suram
Uniknya, sepanjang ini BMKG senantiasa menyebut cuaca panas di Indonesia yang nyaris tiap tahun ramai dikeluhkan di media sosial tidaklah fenomena gelombang panas. Secara totalitas, laporan Lancet Countdown 2021 mempunyai lebih dari 40 penanda kesehatan serta sebagian besar dinilai merah.
Tetapi penekanan malah disampaikannya atas bermacam- macam peristiwa selama tahun ini berbentuk gelombang panas yang hebat, banjir yang mematikan, serta kebakaran hutan.“ Ini merupakan peringatan suram kalau bila tiap hari kita menunda respons kita terhadap pergantian hawa, situasinya hendak jadi lebih kritis,” lanjutnya.
Lancet Countdown menyimpan harapan besar kalau upaya negara- negara buat mengawali kembali ekonomi mereka sehabis pandemi bisa diorientasikan buat menjawab pergantian hawa serta Covid- 19 secara bertepatan.