Hublot kembali meyakinkan kemampuan dalam mencerna bermacam material jadi suatu yang artistik di suatu arloji.
Watchmaker Swiss itu merilis arloji baru yang dinamai Spirit of Big Bang Gold Crystal. Fokus utama yang jadi atensi arloji dengan cangkang tonneau itu tidak lain merupakan material kristal emas 24 karat yang terletak di bagian dial. Butuh dikenal, proses pengerjaan kristal emas ini dicoba di laboratorium Hublot, serta memakan waktu lama. Pakar pembuat dial ataupun master dial maker di Hublot mengaplikasikan 20 susunan pernis transparan pada kristal emas yang berperan buat mengunci posisi kristal tersebut supaya tidak beralih.
Dalam memperkenalkan kristal emas di bagian dial Gold Crystal, Hublot mempraktikkan tata cara unik.
Awal, pembuat jam memanaskan emas 24 karat murni hingga emas tersebut meleleh di temperatur 1. 064, 18 derajat Celsius. Perihal itu menimbulkan molekul atom pada emas menguap jadi kombinasi gas yang setelah itu membentuk struktur terbuka. Hasil penguapan atom pada emas digabungkan dengan ribuan kristal berdimensi kecil. Para perajin Hublot setelah itu secara hati- hati memilah kristal terbaik buat ditempatkan ke bagian dial. Industri mengklaim, proses pengerjaan buat melindungi posisi kristal pada dial tersebut
memerlukan waktu satu tahun. Bagi master dial maker di Hublot, pengaplikasian pernis di permukaan kristal wajib dicoba dalam suasana yang terkontrol supaya tidak terdapat gelembung hawa yang tercipta di permukaan susunan.
Sehabis kristal emas” terkunci” dengan baik, bagian dial dipoles sampai jadi sangat halus.
Ada pula CEO Hublot Ricardo Guadalupe menggambarkan pembuatan Spirit of Big Bang Gold Crystal dalam suatu statment.
Bagian cangkang serta bezel Spirit of Big Bang Gold Crystal dibuat dari keramik gelap dengan sentuhan akhir satin. Motor penggerak jam tangan tersebut merupakan mesin HUB1710 buatan watchmaker yang menawarkan cadangan energi 50 jam. Jam tangan ini dilengkapi tali bermotif kulit buaya bercorak gelap. Hublot Spirit of Big Bang Gold Crystal ada dalam 2 dimensi cangkang, ialah 39 milimeter serta 42 milimeter. Model 39 milimeter dipasarkan dengan harga 28. 400 dollar AS( dekat Rp 405 juta). Sebaliknya buat model cangkang 42 milimeter, harga yang dipatok sedikit lebih besar, 29. 500 dollar AS ataupun lebih kurang Rp 420 juta.